Jumat, 17 Agustus 2012 - 0 komentar

Puisi Wahabi

KETIKA MEREKA MENYEBUTKU WAHABI

Saat kufutuskan menyembah pada tuhan yang bertangan, berkaki
Bermata, ada bayangannya lagi..
Maka aku fun disebut WAHABI

Saat ku fastikan bahwa tuhanku tadi nangkring di arasy
Tanpa ku tahu, sebelum ada arsy tuhanku tinggal dimana..
Tar kalo arsy nya hancur tuhanku pindah ke mana..
Maka aku fun dijuluki WAHABI

Ketika mereka mengkritisi syech-syekh suciku dari Nejd..
Aku marah pada mereka..
Syekh Muhammad bin Abdul Wahab, Syekh Utsaimin
Syekh Albani, Syekh bin Bazz
Mereka orang-orang yang tanpa dosa
Tanpa cacat dan noda..
Maka mereka memberiku Label WAHABI

Fun ketika kubilang,
Raja Saudiku dan keluarganya nan mulia
Berbuat dosa fun gak apa-apa
Aku Fun dituding WAHABI

Apalagi saat ku lebih memilih
Ajaran suci ini..
Yang membolehkan aku mentafsir qur’an semau aku
Memalsu kitab juga semau aku
Aku fun dipasangi merek WAHABI

Sekteku juga
Sekte yang amat mudah
2 hari masuk sekteku..
2 hari sebelumnya masih hindu
Langsung jadi ustadz
Gak usah bisa baca qur’an
Yang penting pinter caci maki
Pasti bertitel ustad..
Loh, lagi-lagi katanya aku WAHABI

Aku benci maulid Nabi
Karena dia tak layak di puji
Afalagi sudah mati
Aku lebih suka syekh ku diperingati
Namanya usbu’us syaikh
Pekan syeikhku yang mulia..
Maka kuterima gelar WAHABI

Aku benci anak cucu Nabi
Lebih ku cintai anak cucu syekhku
Kusebut mereka aalu syekh..
Mereka juga cucu Nabi Adam kok
Maka
Kusandang sebutan WAHABI

Makam sahabat ku hancurkan
Makam Nabi pun dalam rencana
Peninggalan Nabi kumusnahkan
Kuhormati peninggalan syekh-syekhku
Yang suci mulia
Kubangun gedungnya
Hore..!! aku disebut WAHABI

Kitab-kitab kupalsukan
Khusus Al-Qur’an aku masih sungkan
Asyiik..Aku digelari WAHABI

Darah kutumpahkan
Bom kusebarkan
Pembunuhan ku budayakan
Aku fun diwisuda sebagai WAHABI

Aku bangga jadi WAHABI
Aku pe-de bergelar WAHABI
Akulah pahlawan WAHABI
Yah.. memang
Akulah WAHABI SEJATI
Mereka sedang memujiku
Pujian dalam hujatan
Jadi aku nikmati saja
Pujian ini..

0 komentar:

Posting Komentar